Selasa, 02 Desember 2008

Efek Peternakan

Setiap hari jutaan pon dari sisa buangan dan kotoran yang dihasilkan dari hewan peternak di tampung di danau yang keruh dan kotor. Danau ini secara berkala meluap ke jalur air sekitar dan menyebabkan kematian ikan – ikan dan hewan – hewan lain dalam jumlah besar. Tahun 1995, ketika 25 juta galon urin dan kotoran babi jantan yang berbau busuk meluap ke sungai North Carolina, antara 10 sampai 14 juta ekor ikan mati. Luapan ini lebih besar dua kali lipat dibandingkan dengan bencana tumpahan minyak Exxon-Valdez, tetapi meskipun hanya menjalankan pabrik peternakan yang kecil bisa menimbulkan kerusakan yang besar bagi lingkungan. Pestisida, antibiotik, hormon pertumbuhan yang sangat kuat yang menumpuk di daging hewan juga ditemukan di tinja, dan bahan kimia ini memiliki efek merusak yang sangat besar pada ekosistem disekitar pabrik peternakan.Sebagai contoh, Baru- baru ini di West Virginia dan Maryland para ilmuan menemukan pertumbuhan ovarium pada ikan jantan, dan mereka mencurigai kalau cacat kelainan pada ikan ini disebabkan tinja ayam yang sarat dengan obat-obatan yang berasal dari pabrik peternakan.

EPA melaporkan kotoran dari ayam, babi jantan yang dikebiri dan hewan ternak lainnya menyebabkan polusi sepanjang 35.000 mil di sungai 22 negara bagian dan mengkontaminasi air bawah tanah di 17 negara bagian. Disamping masalah lingkungan yang disebabkan sisa pembuangan ternak, bakteri berbahaya seperti E.Coli yang berasal dari air selokan di peternakan juga bisa menimbulkan penyakit yang serius pada manusia. Polusi yang disebabkan oleh pabrik peternakan juga merusak sebagian dari laut di dunia.

Di tengah tengah negara Amerika serikat, Aliran arus sungai membawa tinja dari pabrik peternakan ke sungai Mississipi, yang kemudian mengendapkannya di teluk meksiko. Nitrogen dari tinja hewan dan pupuk yang biasanya digunakan untuk meyuburkan tanaman untuk makanan ternak menyebabkan peningkatan yang sangat cepat dari algae, dan menyisakan sedikit oksigen untuk mahkluk hidup lain.Laporan yang dikeluarkan tahun 2006 oleh Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfir mengemukakan kalau Teluk Meksiko yang mana merupakan daerah mati (daerah dimana semua binatang laut dan tanaman tidak bisa hidup) sekarang ini sudah berukuran setengah dari negara bagian Maryland.Tahun 2006, sebuah studi terpisah dari Universitas Princetown mengemukakan bahwa mengadopsi pola makan vegetarian untuk menggantikan produksi daging dapat menurunkan level kadar nitrogen secara dramatis di teluk daerah mati menjadi kecil atau hilang.

Peternakan ikan juga menyebabkan polusi air. Petani menjejalkan ratusan ikan dalam sebuah kurungan kecil, dan akumulasi dari tinja serta sisa buangan lain membuat kolam ikan seperti selokan yang terbuka. Tinja, ikan dan bangkai ikan yang bercampur dengan makanan ikan yang mengandung antibiotik dalam jumlah besar mengendap di bawah kurungan peternakan ikan menyebabkan dasar laut membusuk di beberapa area, dan lumpur kotoran ikan dan puing – puing yang lain meracuni ekosistem laut yang sudah hampir rusak.

Ajaibnya, Pemerintah federal mengizinkan pabrik peternakan untuk terus merusak kesehatan penduduk Amerika Serikat yang tinggal dekat pabrik peternakan.Tahun 2006, masyarakat dan advokasi pembela lingkungan menunjukkan keterkejutan dan kemarahan ketika EPA menunjukkan satu kelemahan hukum baru dimana pabrik peternakan bahkan semakin mudah untuk mencemarkan air dan udara tanpa hukuman apapun.Ed Hopkins, Direktur Sierra Club’s Environmental Quality Program , mengatakan kelemahan hukum ini berarti pabrik – pabrik peternakan ini akan terus menggunakan sungai – sungai kita sebagai selokan.

Tidak ada komentar: